SISTEM PENDAKIAN GUNUNG YANG ADA DI INDONESIA

By,admin - 25 / Jan / 2020 | 15 : 21 | 2860

Kamu yang sudah sering mendaki gunung, apakah sudah tahu tentang sistem pendaki gunung atau belum?Kalau belum tahu kamu bisa simak informasi ini mengenai sistem pendakian gunung yang diterapkan di Indonesia. Kenyataan dilapangan saat mendaki biasa, tidak banyak pendaki yang menggunakan sistem pendakian. Sistem itu sendiri seperti sebuah kurikulum kalaum dalam dunia pendidikan sekolah dimana kurikulum ini adalah sebuah satuan keseluruhan dari mulai awal sampai akhir pendidikan. Secara umum teori dari luar ada 2 sistem pendakian, yaitu Himalayan System dan Alphine System. Tetapi di negara Indonesia sendiri tidak memakai sistem tersebut karena keberadaan gunung nya dan sangat berbeda dengan gunung yang ada diluar.

Teori dan penjelasan ini kami kutip dari buku Manajemen Pendakian Gunung Indonesia yang ditulis oleh Ryan Abu Bakar. Dalam buku tersebut dijelaskan bawha sistem pendakian gunung dapat digunakan tergantung pada kondisi, situasi dan keberadaan gunung. Nah, untuk mengetahui penjelasan lebih lanjut tentang Himalayan, Alhine, dan Indonesian sytem dapat disimak informasi dibawah ini.

1. HIMALAYAN SYSTEM


Pegunungan Himalaya

Himalayan System adalah sistem pendakian gunung yang di gunakan oleh orang luar untuk perjalanan pendakian yang panjang, memakan waktu sampai berminggu-minggu. Sistem ini berkembang pada pendakian ke puncak-puncak pegunungan Himalaya. Karena pegunungan Himalaya yang memiliki ketinggian di atas 8.000 Mdpl dan gunung tertinggi di dunia gunung Everest dengan ketinggian 8.848 Mdpl bukan tempat yang dapat dengan mudah di kunjungi.Perjalanan yang jauh dan panjang membuat para pendaki harus membuat beberapa camp untuk bisa mencapai satu puncak. Selama perjalanan kerjasama kelompok dalam sistem ini terbagi dalam beberapa tempat camp atau peristirahatan disebut dengan istilah basecamp dan flycamp. Pendakian ini dikatakan berhasil walaupun hanya satu anggota yang sampai ke puncak dan anggota lain masih berada ditengah perjalanan.

2. ALPINE SYSTEM

Alpine system adalah sistem pendakian yang berkembang di daerah pegunungan Alpen. Sistem pendakian Alpine mempunyai tujuan yaitu semua anggota dapat mencapai puncak secara bersama-sama. Sistem ini lebih cepat dari pada Himalayan system karena para pendaki tidak perlu lagi kembali ke basecamp, karena sistem perjalanannya dilakukan secara bersama-sama dengan terus maju membuka flying camp. Perlu diketahui bahwa pegunungan yang dimaksud adalah pegunungan es Alphine. Jadi perlu persiapan yang benar-benar matang dan kerjasama yang baik dalam anggota rombongan pendakian. Ternyata sistem ini sering digunakan dalam pendakian gunung di Indonesia, dimana para pendaki seluruhnya mencapai puncak gunung. Sekarang ini banyak pendaki melakukan kegiatan mendaki sebagai sarana rekreasi, jadi wajar saja kalau menggunakan Alpine system karena semua anggota rombongan pendaki dapat sampai di puncak bersama. 

3. INDONESIAN SYSTEM


Pendaki di Gunung Merapi

Indonesian system adalah penggabungan antara sistem Himalayan dan Alpine. Sistem ini pernah dilakukan pada tahun 2005 oleh PAMOR yang melakukan ekspedisi gunung TRIAS (Tambora, Rinjani, Agung dan Semeru). Pada waktu itu mereka yang melakukan ekspedisi menamai pendakian ini dengan model pendakian maraton. Nah, untuk mengetahui penggabungan antara 2 sistem diatas adalah ketika para pendaki sedang melakukan perjalanan dengan kecepatan dan long march menggunakan sistem Alpine dan para pendaki itu sangat membutuhkan dukungan dari tim support dengan cara membuat basecamp menggunakan sistem Himalayan juga meminimalkan barang dan perlengkapan yang dibawa. Tujuannya adalah agar bisa mendaki secepat mungkin dengan beban seringan mungkin kemudian dapat turun kembali.

Untuk mengetahui lebih jelasnya bisa simak tabel dibawah ini.


Tabel. Perbedaan tiga sistem pendakian

Jika kamu ingin mencoba mendaki gunung yang ada di luar negeri yang daerah pegunungan nya sangat berbeda dengan pegunungan Indonesia, bisa menggunakan sistem Himalayan atau Alpine tergantung dari pegunungannya. Lebih mudah jika menggunakan jasa dan pemandu orang sana, karena mereka yang lebih paham dengan daerah pegunungan nya.

Salam Lestari dari Generasi Pendaki.

Source : sakuntala.net/sistem-pendakian/

              kompas.com

Komentar Artikel


250

Kirim

Top Artikel